......Jika melihat sekelumit kepribadian Fathimah az-Zahra yang mengenal Ali sebagai pemuda yang tidak memiliki apa-apa kecuali cinta kepada Alloh, Rasululloh dan Islam. Ali bin Abu Thalib tidak pernah berpikir untuk menumpuk harta seperti orang-orag pada umumnya. Karena itulah, Fathimah berkata pada Rasululloh, "Wahai Rasululloh, gadis-gadis terbiasa meminta uang sebagai mahar. Aku berbeda dengan mereka. Aku meminta dengan hormat kepadamu agar mengembalikan (mahar) dan berdoa kepada Alloh Ta'ala agar menjadikan maharku adalah memberi syafaat kepada mereka yag berdosa di kalangan Muslimin (pada hari Kebangkitan).
Saat itu juga Jibril turun membawa secarik kertas yang diantaranya tertulis, "Alloh menetapkan mahar Fathimah az-Zahra adalah syafaat bagi mereka yang berdosa di kalangan Muslimin."
Sumber : Amin, Muhammad. 2007. Fathimah, The True Story of Muhammad and Kadhijah's Beloved Daughter. Arifa: Jakarta
